SilaKerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan. Nilai filosofis yang terkandung di dalam sila keempat, bahwa hakikat negara adalah sebagai bentuk sifat kodrati manusia sebagai mahkluk individu dan makhluk sosial. Negara adalah dari dan oleh rakyat. Rakyat merupakan asal mula kekuasaan neagra.
Makna Sila Keempat Pancasila - Peran Pancasila sebagai dasar negara Indonesia harus kita ketahui arti dan maknanya dari setiap sila dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti sila keempat yang berbunyi Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan. Kita harus memahami arti dan makna dari lima sila yang mempunyai maknanya masing-masing, namun kali ini GridKids akan membahas sila keempat. Sebagai dasar negara, Pancasila juga harus kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari, Kids. Siapa cari tahu arti dari sila keempat Pancasila yang berbunyi "Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan", yuk! Baca Juga Arti dan Makna 5 Lambang Pancasila Sebagai Dasar Negara Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya. PROMOTED CONTENT Video Pilihan Berikutini beberapa contoh pengamalan Pancasila Sila ke-4 di tempat wisata: Mengambil keputusan bersama (semisal menentukan tempat wisata) melalui musyawarah mufakat. Tidak memaksakan kehendak terhadap sesama anggota kelompok wisata yang lain. Mengutamakan kepentingan bersama apabila pergi berwisata secara berkelompok. Contoh Nilai Kerakyatan โ€“ Pancasila merupakan dasar negara Indonesia. Pokok Pancasila menjadi pilar dalam kehidupan berbangsa serta bernegara. Pancasila memiliki lima perintah yang salah satunya ada pada sila keempat yang berbunyi, โ€œKerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam musyawarah perwakilan.โ€ Seperti yang tercantum dalam sila keempat, ada istilah kerakyatan di dalamnya, maka sila keempat memiliki nilai kerakyatan. Selain itu, Pancasila sila keempat menekankan sekaligus mendukung nilai kerakyatan dan kebijaksanaan di dalam masyarakat. Bagaimana bentuk dari nilai kerakyatan tersebut? Lalu, apa saja contoh nilai kerakyatan yang sesuai dengan sila keempat dalam Pancasila? Simak penjelasan nilai kerakyatan berikut ini ya! Nilai dalam Sila Keempat PancasilaNilai Kerakyatan dalam Sila Keempat PancasilaNilai-Nilai Pada Sila KeempatMusyawarahTidak Melakukan Suatu Hal dengan PaksaanMemiliki Jiwa Besar dan Menghargai Setiap KeputusanMenerima Pendapat Orang LainDemokrasiContoh Nilai Kerakyatan Sesuai dengan Sila Keempat PancasilaDi Rumah atau Lingkungan KeluargaDi Lingkungan MasyarakatDi Lingkungan SekolahKategori Ilmu EkonomiMateri TerkaitKategori Ilmu EkonomiMateri Terkait Sumber Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara yang telah diterapkan untuk seluruh rakyat Indonesia. Setiap sila pada Pancasila memiliki nilai yang wajib diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari bagi semua masyarakat Indonesia. Tidak terkecuali sila keempat dalam Pancasila, di mana ada contoh penerapan nilai kerakyatan dalam kehidupan sehari-hari rakyat Indonesia. Secara umum, makna dari sila keempat Pancasila ini adalah warga negara Indonesia memiliki kewajiban dan hak yang sama rata. Nilai kerakyatan dalam Pancasila dapat diartikan sebagai kualitas maupun sifat yang melekat pada suatu objek dan memiliki cita-cita, keharusan, harapan serta dambaan. Ada dua jenis nilai yang perlu dipahami, kedua nilai tersebut adalah nilai material dan nilai vital. Nilai vital adalah seluruh hal yang bermanfaat bagi manusia untuk mengadakan aktivitas, sedangkan nilai material adalah seluruh hal yang bermanfaat bagi kesehatan rohani dan jasmani. Karena Indonesia menjunjung tinggi nilai kerakyatan, maka dalam pengambilan keputusan harus dilakukan dengan cara musyawarah. Di samping itu pula setiap warga negara harus saling menghargai pendapat yang dikemukakan oleh orang lain, tanpa memandang status, ras, agama maupun jenis kelamin. Nilai kerakyatan ini telah diterapkan secara langsung di Indonesia, salah satu contohnya adalah dengan diadakannya Pilkada dan pemilihan Presiden yang dilakukan dengan cara mengambil suara terbanyak yang diberikan oleh masyarakat. Secara singkatnya, makna dari sila keempat Pancasila adalah seluruh rakyat Indonesia memiliki kedudukan yang sama di mata hukum serta pemerintahan. Berdasarkan lambangnya, yaitu banteng yang menjadi simbol sila keempat. Banteng merupakan binatang yang memiliki kekuatan yang cukup besar, sehingga masyarakat Indonesia memiliki kekuatan yang besar jika saling menghargai. Selain itu, banteng adalah hewan yang lebih senang hidup secara berkelompok dibandingkan hidup sendiri. Apabila ada salah satu banteng dalam kelompoknya terluka, maka banteng yang lain akan ikut membantu. Oleh sebab itulah, kepala banteng digunakan sebagai simbol sila keempat dalam Pancasila. Lambang kepala banteng juga menjadi cerminan bagi masyarakat Indonesia yang selalu menjunjung tinggi gotong royong sejak zaman penjajahan. Sikap dan tindakan gotong royong akan memudahkan masyarakat dalam menyelesaikan pekerjaan atau masalah. Sikap serta perilaku gotong royong dapat digunakan sebagai kegiatan konseling. Oleh sebab itu, bangsa Indonesia harus selalu mengedepankan sikap maupun tindakan gotong royong. Selain itu, simbol warna merah pada sila keempat Pancasila ini juga melambangkan keberanian. Hal ini sejalan dengan sikap maupun perilaku dari masyarakat Indonesia yang berani serta kuat. Oleh sebab itu, negara Indonesia dikenal dan identik dengan negara yang berani serta kuat. Dalam bermusyawarah, setiap orang harus berani mengemukakan pendapatnya secara faktual. Selain Itu, setiap orang harus memiliki kemampuan untuk bertanggung jawab dalam melaksanakan dan menyelesaikan tantangan yang muncul ketika mengambil keputusan konseling. Nilai Kerakyatan dalam Sila Keempat Pancasila Sumber Menurut laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Kemdikbud dijelaskan bahwa makna sila keempat Pancasila adalah warga negara Indonesia memiliki hak, kedudukan, serta kewajiban yang sama. Oleh sebab itu, sesama warga Indonesia wajib melakukan musyawarah dalam mengambil keputusan. Menghargai pendapat orang lain, menjadi salah satu kunci dalam melakukan musyawarah yang mufakat. Nilai kerakyatan atau nilai sila keempat dalam Pancasila ini memiliki butir-butir yang telah tercantum dalam TAP MPR Berikut butir-butir nilai kerakyatan dalam Pancasila. Sebagai warga negara serta warga masyarakat, setiap manusia Indonesia memiliki hak, kedudukan serta kewajiban yang sama. Tidak boleh memaksakan kehendak pada orang lain. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan demi kepentingan bersama. Musyawarah dilakukan untuk mencapai mufakat dengan diliputi oleh semangat kekeluargaan. Menghormati serta menjunjung tinggi setiap keputusan yang telah dicapai sebagai hasil dari musyawarah. Dalam musyawarah, diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi serta golongan. Musyawarah harus dilakukan dengan menggunakan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur. Itikad baik serta rasa tanggung jawab harus dimiliki ketika menerima serta melaksanakan hasil keputusan musyawarah. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral pada Tuhan Yang Maha Esa, nilai-nilai kebenaran dan keadilan, menjunjung tinggi harkat serta martabat manusia serta mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama. Memberikan kepercayaan pada wakil yang diberikan kepercayaan untuk melaksanakan pemusyawaratan. Nilai-Nilai Pada Sila Keempat Selain butir-butir sila keempat dalam TAP MPR, ada beberapa nilai-nilai dalam sila keempat Pancasila. Berikut penjelasannya. Musyawarah Nilai utama dari sila keempat adalah musyawarah. Musyawarah artinya perdebatan bersama yang memiliki tujuan untuk menyelesaikan suatu masalah yang hadir. Oleh sebab itu, keputusan yang diambil harus mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi. Nilai kerakyatan dalam sila keempat ini mengajarkan setiap individu, terutama rakyat Indonesia untuk berjuang demi memajukan kepentingan bersama. Dengan mendahulukan kepentingan bersama, maka masyarakat Indonesia akan merasa diperlakukan secara adil dan hidup dengan rukun. Tidak Melakukan Suatu Hal dengan Paksaan Nilai kerakyatan mengajarkan dan mengajak masyarakat untuk tidak bertindak dengan paksaan. Melalui konseling yang dipaksakan, maka hasil konseling tidak akan sesuai dengan pemikiran logis. Paksaan ini biasanya datang dari dalam diri sendiri atau dari orang lain. Paksaan tersebut bisa berbahaya, karena akan mengakibatkan keputusan yang tidak didasarkan pada penentuan bersama. Maka akibatnya, banyak masyarakat Indonesia yang akan dirugikan. Itulah sebabnya sila keempat Pancasila ini memiliki nilai agar masyarakat memiliki pendiriannya sendiri, khususnya ketika bermusyawarah. Artinya, keputusan yang dihasilkan oleh individu dari suatu musyawarah bukanlah suatu paksaan. Memiliki Jiwa Besar dan Menghargai Setiap Keputusan Perlu Grameds ketahui bahwa tidak semua ide yang dimiliki oleh seorang individu dapat dijadikan sebagai keputusan final. Artinya, sudah seharusnya setiap individu memiliki jiwa besar ketika bermusyawarah dan berpikiran terbuka untuk dapat menerima keputusan akhir. Hal ini akan memungkinkan seseorang untuk menerima sekaligus menghormati seluruh keputusan yang telah dipikirkan dengan matang. Tindakan dan sikap yang terbuka serta menghormati seluruh keputusan yang dipikirkan dengan matang sama dengan nilai yang ada pada sila keempat Pancasila. Singkatnya, kedua hal tersebut mencerminkan Negara Republik Indonesia. Oleh sebab itu, masyarakat Indonesia harus menerapkan nilai-nilai ini dalam kegiatan penyuluhan. Menerima Pendapat Orang Lain Dalam sila keempat, masyarakat tidak hanya dianjurkan untuk menerima seluruh keputusan, tetapi juga harus mau menerima pendapat yang dikemukakan oleh orang lain walaupun pendapat itu berbeda. Pendapat dapat berupa kritik, kontribusi, gagasan maupun ide. Demokrasi Indonesia adalah negara demokratis yang artinya segala keputusan harus berasal dari keinginan rakyat, sesuai dengan slogan โ€œdari rakyat untuk rakyatโ€. Oleh sebab itu, sebagai negara demokratis, setiap pemilihan kepala daerah akan diselenggarakan dengan suara rakyat Indonesia melalui Pemilu maupun Pilkada. Suara datang dari rakyat, sehingga rakyat berhak untuk memantau apa yang dilakukan oleh pejabat yang terpilih. Untuk mengawasi segala kegiatan pejabat yang terpilih, telah tertuang dalam nilai sila keempat yang bunyi nya adalah โ€œkerakyatan yang dipimpin oleh hikmah dalam permusyawaratan perwakilanโ€ atau nilai kerakyatan. Contoh Nilai Kerakyatan Sesuai dengan Sila Keempat Pancasila Sumber Setelah memahami makna sila keempat Pancasila dan nilai-nilai kerakyatan yang terkandung dalam sila keempat Pancasila, maka Grameds harus ikut aktif mengimplementasikan nilai kerakyatan di kehidupan bermasyarakat. Bagaimana caranya? Agar lebih jelas, berikut beberapa contoh nilai kerakyatan yang dapat Grameds implementasikan dalam kehidupan sehari-hari di berbagai aspek. Di Rumah atau Lingkungan Keluarga Memutuskan suatu hal bersama keluarga Dalam kehidupan keluarga, tentu saja Grameds mungkin harus melakukan diskusi dengan ayah, ibu, istri, suami maupun anak-anak untuk merumuskan suatu hal. Mulai dari hal-hal yang sederhana atau hal yang rumit sekalipun. Contoh sederhananya adalah ketika ingin merencanakan perjalanan liburan bersama keluarga, maka sebaiknya kepala keluarga mengadakan diskusi dengan anggota keluarga, ke mana sebaiknya menikmati waktu liburan tersebut, kapan, berapa lama dan sebagainya. Dengan begitu, maka seluruh anggota keluarga akan menikmati masa liburan tersebut. Tidak segan mendengarkan pendapat anak, sebagai salah satu ciri orang tua yang bijaksana Mendengarkan pendapat anak adalah nilai penting dan menjadi salah satu ciri orang tua yang bersikap bijaksana. Meskipun anak-anak masih muda, tidak baik untuk mengabaikan pendapat anak. Sebaiknya, untuk mengamalkan nilai kerakyatan, orang tua harus bersedia mengadakan diskusi dengan anak apabila terjadi suatu hal. Mendengarkan serta mengikuti petunjuk dari kepala keluarga Ayah adalah kepala keluarga atau pemimpin keluarga yang memiliki peranan penting. Oleh karena itu, penting bagi anggota keluarga untuk mendengarkan serta mengikuti petunjuk dari kepala keluarga, terutama apabila menyangkut hal-hal yang positif. Tidak memaksakan pendapat maupun kehendak pada anggota keluarga lain Ketika melakukan diskusi atau musyawarah dengan anggota keluarga yang lain, biasanya akan ada perbedaan pendapat dalam diskusi tersebut. Jadi, penting untuk semua anggota keluarga agar tidak memaksakan pendapat maupun kehendak pada anggota keluarga yang lain. Di Lingkungan Masyarakat Mengikuti pemilihan umum, Pilpres maupun Pilkada Pemilihan Umum Pemilu, Pilpres maupun Pilkada merupakan kegiatan yang sudah tidak asing dilaksanakan di Indonesia setiap lima tahun sekali dengan terbuka atau transparan dan diikuti oleh masyarakat Indonesia yang sudah cukup umur. Bentuk keterbukaan informasi dalam kegiatan tersebut, menunjukan bahwa sistem demokrasi di Indonesia sedang berjalan. Oleh sebab itu, sebagai warga negara Indonesia yang menjunjung tinggi nilai Pancasila, maka Grameds perlu ikut serta dalam pemilihan wakil rakyat. Dengan berpartisipasi dalam ketiga kegiatan tersebut, maka Grameds telah melakukan kegiatan yang mencerminkan sila keempat atau nilai kerakyatan. Berpartisipasi dalam organisasi kemahasiswaan Apabila Grameds masih di sekolah, maka Grameds bisa ikut berpartisipasi dalam organisasi di sekolah seperti OSIS atau Badan Eksekutif Mahasiswa BEM. Dengan mengikuti kegiatan mahasiswa atau siswa seperti ini, maka Grameds telah melakukan tindakan yang mencerminkan sila keempat. Seseorang yang ditunjuk sebagai perwakilan dari orang lain, harus siap mendengarkan aspirasi dari yang lain Ketika Grameds ditunjuk sebagai perwakilan dari orang lain, maka Grameds harus bersedia untuk menerima keinginan serta aspirasi yang disampaikan oleh orang lain. Semua keinginan maupun harapan manusia agar dapat terwujud, maka harus diperlakukan secara adil, sehingga bisa menghasilkan keinginan yang dapat bermanfaat untuk kepentingan bersama. Wakil rakyat yang bersedia menerima serta mendengarkan aspirasi rakyat, maka ia telah menunjukkan perbuatan yang sesuai dengan nilai kerakyatan. Menerima dengan bijak seluruh keputusan dari hasil musyawarah Sikap egois dalam masyarakat, apabila tidak dihindari maka akan mengarahkan pada keputusan yang kurang optimal. Oleh sebab itu, maka pilihan yang diambil karena sifat egois seseorang akan menyebabkan kerugian. Ketika musyawarah telah dilaksanakan dan keputusan dalam musyawarah dihasilkan, maka anggota di dalamnya harus dengan bijak menerima keputusan tersebut dan membuang sikap egoismenya. Di Lingkungan Sekolah Memilih ketua kelas dengan cara musyawarah dan mufakat Ketua kelas memiliki peranan penting, terutama untuk menghubungi guru, memberikan pengumuman penting, sebagai perantara komunikasi antara guru dengan siswa. Oleh sebab itu, pemilihan ketua kelas tidak dapat dilakukan secara sepihak. Apabila ketua kelas dipilih secara sepihak, mungkin orang yang terpilih merasa enggan untuk melaksanakan tugas-tugasnya atau begitu pula sebaliknya. Oleh sebab itu, ketua kelas perlu dipilih dengan cara musyawarah dan mufakat yang diikuti oleh seluruh siswa dalam kelas tersebut. Menghargai hasil keputusan dari pemilihan ketua kelas atau musyawarah Ketika proses musyawarah berjalan dan keputusan telah didapat, maka setiap anggota kelas wajib menghargai hasil keputusan dari pemilihan dan musyawarah tersebut. Berdiskusi dengan teman satu kelas ketika akan mengambil keputusan Dalam kegiatan belajar mengajar, pasti akan ada situasi atau kegiatan yang mengharuskan Grameds mengambil suatu keputusan. Entah itu untuk kepentingan diri sendiri atau kepentingan kelompok. Ketika ada kegiatan yang melibatkan kepentingan kelompok, maka Grameds harus berdiskusi dengan teman sekelas yang lain untuk mengambil keputusan. Dengan begitu, seluruh anggota kelas tidak akan ada yang merasa dirugikan. Apabila terjadi perselisihan atau masalah di sekolah, maka perlu diselesaikan dengan cara musyawarah Contoh penerapan nilai kerakyatan di lingkungan sekolah lainnya adalah ketika terjadi perselisihan atau masalah di lingkungan sekolah. Entah itu antar siswa dengan siswa atau antar siswa dengan guru. Apabila hal ini terjadi, maka masalah dan perselisihan tersebut harus diselesaikan dengan cara musyawarah. Dengan begitu, permasalahan akan selesai dengan cara damai dan tidak terulang kembali. Tidak memaksakan kehendak pribadi pada siswa lain Entah itu guru ataupun siswa, tidak baik apabila memaksakan kehendak pribadi pada orang lain. Seorang guru tidak boleh memaksa seorang siswa untuk melakukan hal-hal yang tidak diinginkan oleh siswa tersebut. Terutama apabila kehendak pribadi memiliki nilai muatan negatif. Begitu pula dengan siswa, tidak boleh untuk memaksakan kehendak pribadi pada siswa lain maupun guru. Setiap guru maupun siswa harus menaati hak dan kewajiban sesuai dengan perannya masing-masing terutama di lingkungan sekolah. Dengan begitu, maka lingkungan sekolah pun akan aman, nyaman dan tentram. Itulah beberapa contoh nilai kerakyatan yang tercantum dalam sila keempat Pancasila. Sebagai warga negara yang baik, maka Grameds perlu secara aktif menerapkan nilai kerakyatan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk memahami nilai-nilai Pancasila yang lain, maka Grameds bisa mempelajarinya dengan membaca buku, karena buku adalah jendela dunia. mendukung Grameds yang ingin membuka wawasan dengan membaca buku dan menyediakan berbagai buku sesuai kebutuhan Grameds, termasuk tentang nilai-nilai dalam Pancasila. Jadi jangan ragu untuk membeli buku di Gramedia ya! Sebagai SahabatTanpaBatas, Gramedia selalu memberikan produk terbaik, agar kamu memiliki informasi LebihDenganMembaca. Semoga bermanfaat ya! Penulis Khansa Baca juga ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien DalamSila Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan terkandung nilai- nilai kerakyatan. Kerakyatan yang dipimpin oleh rakyat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, yaitu prisnsip yang berisi tuntutan untuk bersesuai dengan hakekat "Rakyat", yang mengandung makna bahwa marsyarakat Indonesia
โ€œKerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan / Perwakilanโ€œ, begitulah bunyi butir ke-4 Pancasila. Sekilas untaian kata ini mudah saja diucap lidah. Maklum saja, dulu kita menghafalnya setiap kali upacara di sekolah. Ternyata, terkandung banyak khazanah ilmu di sana. Pancasila sebagai identitas dan konsep bernegara Indonesia, dipercaya telah dirangkum sebaik mungkin oleh para Ulama, dan tokoh perjuangan bangsa. Tidak heran isinya padat makna, di antaranya frasa โ€œHikmat Kebijaksanaanโ€ tersebut. A. Definisi Hikmat Kebijaksanaan Jika merujuk pada pengertian dalam KBBI Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2 kata tersebut bermakna Hikmat; kebijakan, kearifan, kepandaian akal budinya, pengalaman dan pengetahuan, kecakapan bertindak menghadapi kesulitan. Setelah baca definisinya kok kayak ada yang aneh ya mas! Kayak ada yang diulang-ulang gitu. Hikmat kebijaksanaan = Kebijakan kebijaksanaan Bukankah ini termasuk pemborosan kata. Lagipula ini kan dokumen yang lebih tinggi dari sekedar hukum undang-undang. Kok bisa ada kata yang mengalami redundansi. Redudansi adalah penggunaan kata yang melebihi kebutuhan. Redudansi terjadi saat kata yang memiliki makna tertentu digunakan bersama kata lain yang bermakna atau mengandung makna serupa. Pasalnya, dalam dokumen hukum saja dihindari karena terkesan tidak tegas. Bahkan cenderung ditunggangi. Masa iya, Panitia Sembilan, BPUPKI bodoh banget! Gak mungkin! Pasti ada penjelasannya. B. Konsep Bernegara Di sinilah peran ilmu bahasa dalam bernegara. Jadi, anak-anak bahasa tak perlu berkecil hati karena ilmunya dirasa terlalu mainstream โ€œAnak IPA-IPS bisa kok bahasa Indonesia, Arab, Inggris, ngapain kita masuk kelas bahasaโ€. Ingat Bhineka Tunggal Ika. Memang harus berbeda. Yang penting tujuan kita sama, kebaikan untuk semua anak manusia. Ilmu kayak gini, anak IPA dan IPS mana tahu. Heheheโ€ฆ Kalau mau memahami suatu kata, pertama kita wajib tahu dari mana ia berasal. Bagaimana penutur asal menggunakannya. Oh ternyata kata โ€œhikmatโ€ atau kita juga biasa sebut โ€œhikmahโ€ adalah serapan dari bahasa Arab ุญูƒู…ุฉ . Baca juga artikel Pengertian Fitnah Lebih Kejam Dari Pembunuhuan a Toleransi Bernegara dengan Ilmu Saya harap tak ada kawan-kawan non muslim yang beranggapan bahwa kami intoleran. Karena tidak semua orang Arab itu muslim. Menjadi muslim tidak mengubah orang jadi Arabian. Faktanya, di zaman Nabi Muhammad pun terdapat suku bangsa dan agama lain. Di negara mayoritas muslim, pemeluk agama lain bebas beragama. Sementara di negara minoritas muslim, orang Islam banyak terkendala; Ada yang dilarang puasa, hari raya fitri tidak libur, tidak boleh ada adzan. ๐Ÿ™‚ C. Definisi Hikmat Kita lanjut lagi. Kalau urusannya bahasa Arab, apalagi terkait ilmu dan peradaban, maka tidak bisa dilepaskan dari peranan al-Quran. a Kenapa al-Quran? Tata Bahasa Arab hari ini dihasilkan oleh al-Quran. Al-Quran menjaga keutuhan b. ArabPesantren sebagai simbol pendidikan Islam di Indonesia jauh lama hadir sebelum ada sekolah negeri, sekolah rakyat, dan sekolah dengan b. Arabnya masih mendominasi rakyat Indonesia sampai awal abad 20, masa hidup dan masa muda para founding fathers banyak naskah kuno Indonesia dengan aksara Arab. b Makna Hikmat Secara etimologi, Hikmat ุงู„ุญููƒู’ู…ูŽุฉ diambil dari kata Hakamat ุงู„ุญูŽูƒูŽู…ูŽุฉู yang berarti tali kekang. Karena hal itu dapat mengontrol kuda dan mencegahnya berlari secara brutal dan liar Lisanul Arab, 2/426. Demikianlah Hikmat, mencegah manusia dari sifat tercela. Menurut Istilah, an-Nawawi berpendapat Hikmat adalah istilah untuk ilmu yang bersifat hukum, mencakup maโ€™rifat kepada Allah, berlaku pada manusia, mengatur etika, aktualisasi hak kebenaran, penerapannya dan proteksi dari interes an-Nawawi ala Muslim, 2/33 Adapun Ibnu Qoyyim berkata, โ€œMelakukan hal semestinya di mana semestinya dan kapan semestinya.โ€ Madarijus Salikin, 2/449. Menurut beliu Hikmat dalam kitab Allah ada 2 macam Terpisah, berupa berupa ilmu al-Quran. Kemudian beliau meriwayatkan pendapat ahli salaf Ibnu Abbas Hikmah adalah ilmu al-Quran, nasih-mansuknya, muhkam-mutasyibhnya, awal-akhirnya, halal dan haramnya, serta amtsalnyaal-Dhohak Hikmah ialah al-Quran dan pemahaman Hikmah adalah al-Quran, ilmu dan pemahaman Hikmah yakni ketaatan beragama kepada Allah. Semua pendapat ini bisa dijumpai dalam kitab al-Tafsir al-Qoyyim, hal. 231. c Hikmat dalam al-Quran Setidaknya ada 5 makna hikmat dalam al-Quran Nadratun Naim, 5/1659 Hukum dan Penjelasan Syariat. Allah berfirman ุฑูŽุจู‘ูŽู†ูŽุง ูˆูŽุงุจู’ุนูŽุซู’ ูููŠู‡ูู…ู’ ุฑูŽุณููˆู„ุงู‹ ู…ู‘ูู†ู’ู‡ูู…ู’ ูŠูŽุชู’ู„ููˆ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูู…ู’ ุขูŠูŽุงุชููƒูŽ ูˆูŽูŠูุนูŽู„ู‘ูู…ูู‡ูู…ู ุงู„ู’ูƒูุชูŽุงุจูŽ ูˆูŽุงู„ู’ุญููƒู’ู…ูŽุฉูŽ ูˆูŽูŠูุฒูŽูƒู‘ููŠู‡ูู…ู’ ุฅูู†ู‘ูŽูƒูŽ ุฃูŽู†ุชูŽ ุงู„ุนูŽุฒููŠุฒู ุงู„ุญูŽูƒููŠู…ู Wahai Tuhan kami, utuslah kepada mereka seorang rasul yang membacakan ayat-ayat-Mu, mengajarkan kitab dan hikmat, serta mensucikan mereka. Sungguh engkau Maha Agung dan Bijak. al-Baqarah 129 ูƒูŽู…ูŽุง ุฃูŽุฑู’ุณูŽู„ู’ู†ูŽุง ูููŠูƒูู…ู’ ุฑูŽุณููˆู„ุงู‹ ู…ู‘ูู†ูƒูู…ู’ ูŠูŽุชู’ู„ููˆ ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูู…ู’ ุขูŠูŽุงุชูู†ูŽุง ูˆูŽูŠูุฒูŽูƒู‘ููŠูƒูู…ู’ ูˆูŽูŠูุนูŽู„ู‘ูู…ููƒูู…ู ุงู„ู’ูƒูุชูŽุงุจูŽ ูˆูŽุงู„ู’ุญููƒู’ู…ูŽุฉูŽ ูˆูŽูŠูุนูŽู„ู‘ูู…ููƒูู… ู…ู‘ูŽุง ู„ูŽู…ู’ ุชูŽูƒููˆู†ููˆุงู’ ุชูŽุนู’ู„ูŽู…ููˆู†ูŽ Sebagaimana telah Kami utus seorang rasul di antara kalian, ia membacakan ayat-ayat Kami, mensucikan kalian, mengajarkan kitab dan hikmat, serta mengajarkan apa saja yang belum kalian ketahui. al-Baqarah 151 Kenabian ูู‡ุฒู…ูˆู‡ู… ุจุฅุฐู† ุงู„ู„ู‡ ูˆู‚ุชู„ ุฏุงูˆูˆุฏ ุฌุงู„ูˆุช ูˆุขุชุงู‡ ุงู„ู„ู‡ ุงู„ู…ู„ูƒ ูˆุงู„ุญูƒู…ุฉ ูˆุนู„ู…ู‡ ู…ู…ุง ูŠุดุงุก Para tentara Thalut mengalahkan tentara Jalut dengan izin Allah. Daud membunuh Jalut, kemudian Allah memberikan Daud kerajaan dan hikmah kenabian, dan mengajarkan kepadanya apa yang dikehendaki-Nyaโ€ฆ al-Baqarah 251 ูˆู„ู…ุง ุฌุงุก ุนูŠุณู‰ ุจุงู„ุจูŠู†ุงุช ู‚ุงู„ ู‚ุฏ ุฌุฆุชูƒู… ุจุงู„ุญูƒู…ุฉ ูˆู„ุฃุจูŠู† ู„ูƒู… ุจุนุถ ุงู„ุฐูŠ ุชุฎุชู„ููˆู† ููŠู‡ ูุงุชู‚ูˆุง ุงู„ู„ู‡ ูˆุฃุทูŠุนูˆู† Ketika Isa datang membawa bukti, dia berkata, โ€œAku datang kepada kalian dengan membawa hikmat bukti kenabian dan untuk menjelaskan sebagian dari apa yang kalian berselisih tentangnya, maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah akuโ€. al-Zukhruf 63 Narasi serupa juga terdapat dalam kisah nabi Musa dan Yusuf. Pemahaman Hukum Islam ูŠูุคุชููŠ ุงู„ู’ุญููƒู’ู…ูŽุฉูŽ ู…ูŽู† ูŠูŽุดูŽุงุก ูˆูŽู…ูŽู† ูŠูุคู’ุชูŽ ุงู„ู’ุญููƒู’ู…ูŽุฉูŽ ููŽู‚ูŽุฏู’ ุฃููˆุชููŠูŽ ุฎูŽูŠู’ุฑู‹ุง ูƒูŽุซููŠุฑู‹ุง ูˆูŽู…ูŽุง ูŠูŽุฐู‘ูŽูƒู‘ูŽุฑู ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุฃููˆู’ู„ููˆุงู’ ุงู„ุฃูŽู„ู’ุจูŽุงุจู Allah anugrahkan hikmah pemahaman hukum kepada siapa saja. Siapa yang diberi hikmah, sungguh ia telah dikaruniai kebaikan yang banyak. Maka, hanya orang berakal yang dapat mengambil pelajaran. al-Baqarah 269 Argumen Akal ูˆู„ู‚ุฏ ุขุชูŠู†ุง ู„ู‚ู…ุงู† ุงู„ุญูƒู…ุฉ ุฃู† ุงุดูƒุฑ ู„ู„ู‡ ูˆู…ู† ูŠุดูƒุฑ ูุฅู†ู…ุง ูŠุดูƒุฑ ู„ู†ูุณู‡ ูˆู…ู† ูƒูุฑ ูุฅู† ุงู„ู„ู‡ ุบู†ูŠ ุญู…ูŠุฏ Telah Kami berikan hikmah kepada Luqman, yaitu โ€œBersyukurlah kepada Allah. Siapa yang bersyukur, sejatinya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan siapa yang ingkar, ketahuilah Allah Maha Kaya lagi Maha Terpujiโ€. Luqman 12 Peringatan dan Pelajaran ุญูƒู…ุฉ ุจุงู„ุบุฉ ูู…ุง ุชุบู† ุงู„ู†ุฐุฑ Itulah hikmah yang sempurna, tapi kini tak berguna bagi mereka. al-Qamar 5 D. Kesimpulan Saya rasa akan sangat panjang sekali pembahasan tentang Butir ke-4 Pengamalan Pancasila ini. Belum lagi kita bedah makna untuk kata-kata indah lain di dalamnya.. Setidaknya, kita menagkap pesan bahwa kepeimpinan Indonesia haruslah berlandaskan nilai agama, keilmuan dan keadilan, sebagaimana peran yang pernah diemban oleh para nabi dan rasul Allah. Wakil rakyat haruslah orang berintegritas, berilmu, bermanfaat baik untuk manusia. Kalau perlu, semua pejabat, presiden, mentri, anggota dewan adalah orang-orang berpendidikan. Kalaupun tidak sekolah, mestilah dia putra-putri terbaik yang berperan di masyarakat. Jangan ada lagi pemangku kekuasaan yang hanya punya modal keturunan, tenar ngartis, komedian, yang sejatinya belum terbukti pengabdiannya. Terakhir kami tutup dengan sebuah hadits dan ayat berkaitan dengan ini. ู…ูŽุง ู…ูู†ู’ ุนูŽุจู’ุฏู ูŠูŽุณู’ุชูŽุฑู’ุนููŠู‡ู ุงู„ู„ู‡ู ุฑูŽุนููŠู‘ูŽุฉู‹ุŒ ูŠูŽู…ููˆุชู ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ูŠูŽู…ููˆุชู ูˆูŽู‡ููˆูŽ ุบูŽุงุดู‘ูŒ ู„ูุฑูŽุนููŠู‘ูŽุชูู‡ูุŒ ุฅูู„ู‘ูŽุง ุญูŽุฑู‘ูŽู…ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุงู„ู’ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉูŽ Pemimpin rakyat mana saja agama apa saja, mati dalam keadaan mencurangi rakyatnya, maka Allah haramkan surga baginya. al-Bukhari ูˆุงู„ุฐูŠู† ุงุณุชุฌุงุจูˆุง ู„ุฑุจู‡ู… ูˆุฃู‚ุงู…ูˆุง ุงู„ุตู„ุงุฉ ูˆุฃู…ุฑู‡ู… ุดูˆุฑู‰ ุจูŠู†ู‡ู… ูˆู…ู…ุง ุฑุฒู‚ู†ุงู‡ู… ูŠู†ูู‚ูˆู† Orang-orang yang mematuhi seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, urusan mereka diputuskan dengan musyawarah; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. as-Syura 38
Berikutjawaban yang paling benar dari pertanyaan: Contoh Nilai-nilai praksis sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan Terdapat beberapa nilai Sila Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan. Foto tidak serta merta dibuat tanpa berdasarkan nilai dan makna. Setiap sila mengandung arti yang begitu mendalam mengingat proses sejarah perumusan Pancasila begitu panjang. Termasuk nilai sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan tersebut memiliki arti bahwa dalam menentukan maupun menjalankan kekuasaan, berpedoman pada jalan musyawarah. Penerapannya juga disertai dengan pikiran yang sehat dan penuh tanggung sila keempat adalah demokrasi, tempat musyawarah sangat dinomorsatukan guna mencapai keputusan bersama. Selain itu, diperlukan kejujuran dari setiap individu dalam bermusyawarah agar tidak menimbulkan perpecahan. Hal penting lainnya adalah tidak memaksakan kehendak kepada orang negara Indonesia, bendera merah putih. Foto Sila Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan PerwakilanBerdasarkan buku BPSC Modul PPKn SD/MI Kelas IV karya Sukamti, bunyi sila keempat adalah Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan. Sila ini memiliki lambang simbol kepala banteng yang identik suka berkumpul dengan sesamanya. Dengan bersatu, kelompok hewan bertanduk ini akan semakin kuat dan bisa terhindar dari terkaman hewan kepala banteng pada sila keempat Pancasila mempunyai arti bahwa rakyat Indonesia adalah makhluk sosial yang senang berkumpul. Arti lainnya, masyarakat bermusyawarah untuk bermufakat kemudian menghasilkan suatu keputusan. Latar belakang berwarna merah mendeskripsikan keberanian dari banteng. Itu bermakna bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang mempunyai harga diri dan berani menunjukkan Sila Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan PerwakilanDikutip dari laman berikut nilai sila Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan PerwakilanSebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang boleh memaksakan kehendak kepada orang musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan, mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan Nilai Sila Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan PerwakilanBerikut contoh penerapan nilai dari sila kelima Pancasila mengutip buku Arif Cerdas Untuk Sekolah Dasar Kelas 6 karya Christiana UmiSelalu mengutamakan musyawarah untuk mencapai mufakat dalam menyelesaikan aksi walk out saat serta dalam pemilihan umum, pemilihan presiden, dan pemilihan kepala kepercayaan kepada wakil-wakil rakyat yang telah rakyat yang mengemban tugas negara juga harus mampu mendengar dan menjalankan aspirasi rakyat. Prosespersidangan berikut kemudian merumuskan dasar itu menjadi sila ke-4 yang kita kenal sekarang: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Sila ini kerap kita pahami secara parsial. Hal ini terutama terjadi ketika kita fokus pada satu aspek, seperti "permusyawaratan" saja.

Model Implementasi Sila Ke 4 "Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/ Perwakilan" Sebagai Lokus Pendidikan Demokrasi Di SMP Kota Semarang." Jurnal Penelitian Pendidikan Unnes , vol. 32, no. 1, 2015, doi: 10.15294/jpp.v32i1.5707 .

boENMEi.
  • pswh26mcqb.pages.dev/469
  • pswh26mcqb.pages.dev/535
  • pswh26mcqb.pages.dev/220
  • pswh26mcqb.pages.dev/582
  • pswh26mcqb.pages.dev/291
  • pswh26mcqb.pages.dev/568
  • pswh26mcqb.pages.dev/15
  • pswh26mcqb.pages.dev/123
  • kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat